Sabtu, 07 Maret 2015

PUISI UNTUK PARA SANTRI

perjuangan hidup bagaikan pelayaran menuju Tuhan Jika layar telah terkembang teruskan berjuang Melawan badai sangsai ..... petir getir badai sangsai mengurai airmata berderai tapi damai jangan melambai petir-petir getir .mengsps tsk kits dsmbut dg dzikir dan fikir gelap gulitanya tanpa cahaya Ilmu pengetahuan Jika layar telah terkembang pantang surut kebelakang Sebab perjuangan di pelayaran kehidupan adalah keniscayaan Semut-semut saja walau beringsut sejemput demi sejemput tak takut mauut ulat-ulat adalah santri yg menggeliat dalam kepompong gua hira ilmi ilahy Ulat-ulat saja berjuang menentang segalayang menghadang walau harus merayap penuh harap... Ulat-ulat adalah gatotkoco hohoho..digodog dikawah candra dimuko hoho.. Ditempa berbagai hantaman bebatuan dan lahar ujian hingga berotot baha berurat kawat..hoho.. Ulat-ulat menggeliat adalah Santri dalam kepompong gua hira kontemplasi ilmi Ilahi Ulat-ulat yang awalnya menanggung beban derita gulita dan kepenatan Merasa lapang dalam kepompong diterangi secercah harapan kelulusan dari semua ujian.. Ulat-ulat berpuasa dari melihat dan dilihat pesona dunia Bersabar dalam genderang geliat adalah irama ibadat dan amal shalihaat Ulat-ulat yang terus menggeliat menumbangkan setan kemalasan Untuk kemudia menjadi makhluk mempesona terbang di semua panorama kupu-kupu..terbanglah ! Jadilah kupu-kupu nasional yang bukan hanya bergelar profesor atau doktor Tapi muslim pelopor yang menyapu semua sektor-sektor kotor Namun tetap LAA DIROORO WALA DOROORO walatakun jedar jedoor! Pelayaran ini bukan tak memiliki senjata Airmata para bunda dari mual-mual ngidam,hingga mengandung berbulan-bulan Dan melahirkan adalah perjuangan antara kematian dan kehidupan Saat sang bunda berada depan makanannya, sang bayi menangis dan bunda rela meninggalkan makanannya demi membersihkan kotoran bayinya.. Pernahkah itu kita bayangkan ? melahirkan adalah perjuangan antara kehidupan dan kematian Bisakah itu kita balaskan walau dengan airmata darah bercucuran? Para Bapak membanting tulang memeras keringat demi anak amanah Tuhan Kapankah kita cium tangan mereka dengan penuh rasa kasih sayang dan doa? Alangkah bahagia sesiapa yang masih bersama orang tua...tangan mereka masih bisa kita ciumi saat idul fitri Tapi bagi sesiapa yang orang tuanya telah tiada..lebaran hanya menangisi kuburan.. Seakan mereka berkata... Anak-anakku... Hapuskan bisikan keraguan gantilah dengan dendang kesyukuran Hapuskan bisikan kesedihan akibat torehan kayu-kayu yang dimakan ulat-ulat ujian , dengan lagu mars perjuangan menuju pulau kedamaian.. Tak usah kau cari lampu dalam gulita, keyakinan akan kemenangan di ujung pelayaran..itulah cahaya jiwa kita hingga kita terus berjuang Berlaksa berita para pencerah yang telah di pelabuhan kebahagian adalah bahan bakar bahtera perjuangan Berjuta berita para pecundang yang terjengkang dijerat dan ditelan gurita kepalsuan niat juang Adalah layar khabar yang bisa kita ambil ikhtibar.. Adakah kematian menghantui kita saat badai ujian melukai ? Mengapa ? Mengapa takut mati atau mati berkali-kali sebelum mati yang hakiki ? الموت عـــادة والشهــادة كرامة Kematian adalah sebuah keniscayaan Dan kesyahidan adalah sebuah kemulyaan.. tak ada istilah narsis jika kita tampil depan santri..tapi menjaring berkah mereka yang sedang dihujani doa para malaikat dan semesta .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar